2.2. Dynamic routing – RIP

Routing dengan RIP

Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua kategori
berikut:
– Distance vector
– Link-state
Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain
dalam suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi
yang benar pada suatu internetwork.

Gambar 1 Klasifikasi routing protokol
Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke
router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling berhubungan pada saat
terjadi perubahan topologi. Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-
Ford.
Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung langsung. Pada
gambar di bawah ini digambarkan konsep kerja dari distance vector.

Gambar 2 Konsep Distance Vector
Router B menerima informasi dari Router A. Router B menambahkan nomor distance
vector, seperti jumlah hop. Jumlah ini menambahkan distance vector. Router B melewatkan table
routing baru ini ke router-router tetangganya yang lain, yaitu Router C. Proses ini akan terus
berlangsung untuk semua router.
Algoritma ini mengakumulasi jarak jaringan sehingga dapat digunakan untuk
memperbaiki database informasi mengenai topologi jaringan. Bagaimanapun, algoritma distance
vector tidak mengijinkan router untuk mengetahui secara pasti topologi internetwork karena
hanya melihat router-router tetangganya.
Setiap router yang menggunakan distance vector pertama kali mengidentifikasi routerrouter
tetangganya. Interface yang terhubung langsung ke router tetangganya mempunyai
distance 0. Router yang menerapkan distance vector dapat menentukan jalur terbaik untuk
menuju ke jaringan tujuan berdasarkan informasi yang diterima dari tetangganya. Router A
mempelajari jaringan lain berdasarkan informasi yang diterima dari router B. Masing-masing
router lain menambahkan dalam table routingnya yang mempunyai akumulasi distance vector
untuk melihat sejauh mana jaringan yang akan dituju. Seperti yang dijelakan oleh gambar berikut
ini:

Gambar 3 Jaringan Distance Vector yang konvergen
Update table routing terjadi ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Sama dengan
proses discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari router ke router.
Untuk mengetahui tabel routing di masing-masing router dapat digunakan perintah show
ip route. Seperti contoh konfigurasi di bawah ini :

Gambar 4 Konfigurasi Jaringan
Setting kabel serial interface
Tentukan dahulu yang mana DTE dan DCE. Lihat gambar berikut :

Gambar 4 DCE dan DTE cable
Atau juga bisa dicek dengan perintah (dalam hal ini pada R1):
Router# show controllers serial 0/1/0
……
V.35 DCE Cable
……
Setelah itu setting IP address dan berikan clock rate hanya pada DCE cable yang akan
memberikan clocking sinyal.
Router# configure terminal
Router(config)# interface serial 0/1/0
Router(config-if)# ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)# clock rate 64000
Router(config-if)# no shutdown
Setting Router RIP
Untuk setting pada konfigurasi berbasis routing RIP, maka yang dimasukkan hanya jaringan
yang terhubung langsung, misal pada R1, yang dimasukkan adalah jaringan 192.168.1.0/24 dan
192.168.2.0/24
Konfigurasi pada R1 :
Router# configure terminal
Router(config)# router rip
Router (config-router)# network 192.168.1.0
Router (config-router)# network 192.168.2.0
Router (config-router)# CTRL-Z
Router#

Leave a Reply